Dasar dasar Operasi
Sumber pembangkit tenaga listrik yang lazim digunakan ada dua jenis yakni:
- Turbo generator
- Disel Genset
Turbo Generator (Steam Turbine Generator)
Fungsi dari turbo generator sebagai sumber pembangkit
tenaga listrik utama yang digunakan untuk menggerakkan mesin- mesin dan
peralatan pabrik, kebutuhan listrik untuk kantor, bengkel dan laboratorium,
penerangan serta kebutuhan domestik. Alat ini digerakkan oleh tekanan uap dari
boiler yang melalui nozzle menggerakkan sudu-sudu yang kemudian menggerakkan
generator sehingga diperoleh tenaga
listrik
Diesel Genset
Diesel alternator (generator set) merupakan sumber
tenaga listrik utama pada saat turbo alternator tidak beroperasi dan membantu
Turbo Generator saat mengalami
kekurangan powerProsedure Operasional
Sebelum mengoperasikan peralatan di stasiun ini setiap operator harus menggunakan alat pengaman pendengaran (ear muft) dan wajib memastikan tidak ada pekerjaan perawatan/benda asing yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja/kerusakan alat.
Menghidupkan steam Turbin harus dilaksanakan berurutan sesuai dengan prosedur pengoperasiannya
Yaitu:
- Pastikan bahwa turbo altenator telah siap untuk dioperasikan / distart.
- Periksa level oli pelumas didalam tangki, woodward governor, LO Cooler.
- Buka kerangan Oil cooler.
- Nyalakan priming LO pump (switch pada posisi Auto) dan pastikan tekanan pelumas mencapai 0.2-0.3 kg/cm2
- Buka penuh kran drain untuk drain separator, governor valve, exhaust casing, pipa steam utama (main steam pipa) dan buka semua steam trap.
- Buka penuh kran exhaust (diatas BPV).
- P astikan semua peralatan `trip` pada kondisi “reset” dengan cara menarik `knob reset` yang ada pada Turbin.
- Setelah tekanan di Boiler 20 kg/cm2 kita buka kerangan By Pass pada make up kira-kira 25% kran drain pada BPV, dan Valve Blow Down dibuka.
- Kemudian buka steam valve inlet sedikit untuk pemanasan casing Turbin + 5 Menit.
- Sesudah pemanasan putar Load Limit pada angka 3, untuk menghindari putaran kejutan pada shaft.
- Buka steam inlet Valve secara berangsur angsur dan putaran Turbin sudah mencapai 500 rpm putar kembali load limit pada posisi angka (10) sepuluh.
- Putar Speed Setting secara perlahan-lahan sampai putaran Turbin mencapai 4500 rpm, ON-kan breaker frekuensi pada panel Turbin dan perhatikan frekuensinya, setting sampai 50 Hz.
- Selanjutnya Turbin siap untuk menerima beban atau menerima peralihan beban dari diesel genset ke steam Turbin altenator dengan synkronisasi.
- Kurangi beban Turbin secara berangsur-angsur.
- Pindahkan sisa beban ke diesel genset dengan cara synkronisasi/paralel steam turbo Alternator dengan diesel genset.
- Putuskan hubungan arus listrik dari steam turbo alternator dengan panel utama engine room dengan cara melepas atau meng-OFF-kan ACB dan dilanjutkan dengan meng OFF-kan “neutral switch”
- Putar “speed setting” pada woodward governor berlawanan arah jarum jam sampai habis putarannya.
- Tutup kran uap masuk (steam inlet Valve).
- Jika kecepatan putaran Turbin menurun maka secara otomatis priming LO pump akan beroperasi untuk mempertahankan tekanan minyak pelumas agar berada pada batas 0.2-0.3kg/cm2.
- Ketika Turbin sudah berhenti buka semua kran drain pada Turbin untuk mengeluarkan air dan sisa uap dari dalam Turbin.
- Biarkan air pendingin dan priming LO pump tetap beroperasi selama + 30 menit setelah Turbin berhenti (bertujuan untuk mendinginkan gear bearing dan casing Turbin).
- Setelah itu tutup kran air pendingin untuk “oil cooler” dan stop priming LO pump. Tetapi harus dipastikan bahwa temperatur bearing Turbin sudah dibawah 500C.
Prosedur
pengoperasian generator set yaitu :
- lakukan pemeriksaan peralatan pada generator, air radiator, oli pelumas , belting, battery dan kran bahan bakar dibuka.
- Pindahkan tongkat (handle) pada posisi start
- Tekan tombol pada posisi start dan tunggu hingga mesin berjalan normal lebih kurang 5 menit.
- Pastikan voltage dan frekuensi pada keadaan normal (380 Volt, 50 Hz).
- Turunkan putaran mesin (putaran rendah) selama 3 sampai 5 menit untuk memberikan kesempatan pendinginan di ruang pembakaran bagi minyak pelumas dan air pendinginan yang bersirkulasi.
- Matikan mesin dengan cara memindahkan switch ke posisi off.
- Tutup kran aliran bahan bakar.
- Stel multi step switch (line in selector) ke posisi sumber arus listrik yang akan masuk kepanel utama engine room Multi step switch:
-Posisi 1= Diesel genset No.1 (300
KW)
-Posisi 2= Diesel genset No.2 (300 KW)
-Posisi 3 = Steam
Turbo Altenator (1500 KW)
-Posisi 4 = Steam Turbo Alternator (1500 KW)
-Posisi
5 = Steam Turbo Alternator (800 KW)
- Key switch di ON-kan untuk sumber arus listrik yang akan masuk kepanel utama.
- Selanjutnya kita pompa Air Circuit Breaker Turbin sampai tombol push on keluar.
- Sebelum melakukan sinkronisasi dilakukan penutupan blow down BVP, kerangan exhaust dan steam trap by pass BPV untuk menjaga kestabilan tekanan steam ke Turbin.
- Pada saat akan melakukan paralel :
-Frekuensi Turbin dan genset harus sama (50 Hz).
-Voltage harus sama (380 V).
-Hidupkan system sinkronisasi
-Putaran jarum syncronoscop harus di set searah
jarum jam (+)
-Setting
posisi jarum tepat tegak (berada pada jam 12) dan lampu syncronoskop mati.
- Sesudah semua dilalui maka dapat kita lakukan syncronisasi dengan menekan push ON yang ada pada ACB maka terjadilah syncronisasi.
- Untuk setiap pembebanan /pemasukan arus listrik kepanel utama engine room harus terlebih dahulu dipastikan bahwa “neutral switch” sudah berada pada posisi ON.
- Lakukan pemindahan beban dari genset ke Turbin secara perlahan lahan, sampai beban pada genset Nol baru OFF kan breaker genset.
- Setelah beban seluruhnya berada pada Turbin maka lakukan penyesuaian Cos φ.
- Putar switch kapasitor Bank dari manual ke automatis.
- Tutup kerangan drain separator dan kerangan by pass steam trap.
Terimakasih penjelasan nya boss, anak baru di engine jadi harus banyak belajar melalui sumber
BalasHapus